Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen menyatakan pasar kerja negeri paman sam tetap dalam kondisi sehat, meski terjadi beberapa penurunan dalam data terbaru. Dalam pernyataan kepada wartawan pada Jumat (6/9/2024), Yellen memuji belanja konsumen dan investasi yang tetap solid di tengah melemahnya data ketenagakerjaan.
“Pasar kerja menjadi kurang ketat dalam setahun terakhir ini, namun tingkat pengangguran saat ini, berdasarkan standar historis, masih sangat rendah. Penilaian saya adalah kita memiliki pasar tenaga kerja yang baik dan sehat, di mana kita terus menciptakan lapangan kerja,” ujar Yellen dalam acara di Raleigh, North Carolina, mengutip dari Bloomberg.
Komentar Yellen muncul setelah data penggajian swasta menunjukkan penyerapan angkatan kerja pada Agustus terjun ke level terendah sejak awal 2021. Pada bulan Juli, tingkat pengangguran naik menjadi 4,3%, hampir satu persen lebih tinggi dibandingkan awal tahun lalu. Selain itu, jumlah lowongan pekerjaan juga turun ke titik terendah sejak awal 2021.
Data tersebut memunculkan kekhawatiran terkait potensi resesi. Federal Reserve (The Fed), bank sentral AS, menegaskan bahwa mereka tidak berencana melakukan pelonggaran lebih lanjut di pasar tenaga kerja. Beberapa analis memperkirakan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada pertemuan berikutnya, yang dijadwalkan pada pertengahan September 2024 ini.
Yellen, yang pernah menjabat sebagai Ketua The Fed, menolak berkomentar terkait waktu pasti penurunan suku bunga. Namun, dia mencatat bahwa Ketua The Fed Jerome Powell sebelumnya menyatakan bahwa waktu penurunan suku bunga semakin dekat.
Di tengah ekspektasi pelonggaran oleh The Fed, Yellen menyoroti bahwa suku bunga hipotek telah mengalami penurunan, dan kemungkinan akan turun lebih lanjut. Hal ini penting mengingat angka ketenagakerjaan yang lebih rendah dari ekspektasi pada bulan Juli, serta revisi besar terhadap data penggajian tahun sebelumnya.
Baca Juga
Para pelaku pasar kini menunggu laporan ketenagakerjaan bulan Agustus yang akan dirilis pada Jumat mendatang. Investor berharap data tersebut dapat memberikan gambaran lebih jelas terkait langkah selanjutnya dari The Fed, termasuk kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin.
Dalam kesempatan yang sama, Yellen juga menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan saat ini sedikit kurang bersemangat untuk merekrut karyawan. Namun, dia tetap optimistis dengan kecepatan penciptaan lapangan kerja yang masih kuat, cukup untuk menyerap pendatang baru di pasar tenaga kerja dan menjaga perekonomian tetap tumbuh.
Selama kunjungannya ke North Carolina, Yellen juga menyoroti investasi pemerintahan Biden dalam energi terbarukan sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.